BALIKPAPAN, Headlinews.id– Langkah revolusioner warga Kampung Bungas, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan, telah menciptakan sebuah inovasi yang dapat mengubah paradigma pengelolaan sampah di Kota Beriman – sebutan lain Kota Balikpapan.
Dengan konsep “Sedekah Sampah”, warga dapat memilah sampah plastik dan menyumbangkannya untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi.
Inovasi ini telah menarik perhatian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan dan berpotensi menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
“Warga Kampung Bungas membuat kotak kawat khusus untuk menampung sampah plastik terpilah yang kemudian disalurkan ke Bank Sampah untuk diolah atau dijual kembali,” terang Sudirman Djayaleksana, Kepala DLH Kota Balikpapan.
Ia mengatakan bahwa konsep “Sedekah Sampah” lebih realistis dan aplikatif di lapangan dibanding sistem pemilahan tiga warna yang selama ini cenderung gagal diterapkan.
“Kalau bersedekah uang mungkin berat, tapi kalau bersedekah sampah plastik yang bernilai ekonomi, justru mudah dilakukan,” tuturnya.
Sudirman menambahkan program “Sedekah Sampah” ini sangat berpotensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
“Kami sangat mendukung program ini dan berencana untuk mengadopsi metode ini dengan skala yang lebih luas. Bisa menjadi percontohan daerah lainnya,” katanya.
Tahun ini, melalui anggaran perubahan, DLH akan membuat sekitar 200 unit tempat sampah per pintu yang akan dibagikan ke sejumlah kelurahan dan bank sampah aktif.
Sudirman Djayaleksana juga berharap bahwa Pertamina dapat membantu pembuatan bak sampah melalui program CSR.
“Insya Allah, kami sedang menjajaki kerja sama juga dengan Pertamina melalui program CSR. Kita punya 2.000 RT di Balikpapan, dan mudah-mudahan sebagian bisa dibantu pembuatan bak sampahnya oleh swasta,” ujarnya.
Melalui kampanye seperti “Sedekah Sampah”, semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor dapat meningkat. Dengan demikian, Kota Balikpapan bisa menjadi contoh kota berkelanjutan di Indonesia, bebas dari polusi plastik dan lebih ramah lingkungan.
Bahkan dalam kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq ke Balikpapan beberapa waktu lalu juga menyampaikan apresiasinya atas pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.
Inovasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Balikpapan.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan sampah plastik yang terkumpul.
“Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola dengan baik dan meningkatkan kualitas lingkungan,” pungkasnya. (*)