BALIKPAPAN, Headlinews.id– Batik khas Kalimantan mendapat panggung khusus pada peringatan Hari Batik Nasional di Four Points by Sheraton Balikpapan. Melalui acara bertajuk The Heritage of Batik Kalimantan, hotel berbintang ini menggandeng pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk memperkenalkan ragam motif batik lokal lewat workshop, pameran UMKM, hingga peragaan busana.
Acara yang digelar di The Eatery Terrace Restaurant tersebut menghadirkan sejumlah kegiatan menarik. Pengunjung dapat menyaksikan UMKM showcase, belajar langsung membatik bersama Iwatik Balikpapan, hingga mengikuti macrame workshop oleh Bleu by Astried. Puncaknya, fashion show menampilkan karya Gallery Oentari Oemah Batik yang diperagakan oleh Duta Wisata Balikpapan serta karyawan Four Points.
General Manager Four Points by Sheraton Balikpapan, Andyasoka Pradana Putra, menegaskan bahwa peringatan Hari Batik Nasional kali ini tidak sekadar acara seremonial.
“Kami memberikan ruang yang bermanfaat, tidak hanya bagi tamu hotel, tetapi juga masyarakat, pelaku UMKM, hingga komunitas kreatif. Inilah bentuk nyata sinergi yang ingin kami jaga,” ujarnya melalui siaran pers, Jumat (3/10/2025).
Ia menambahkan, promosi batik Kalimantan merupakan langkah penting agar karya perajin lokal semakin dikenal luas.
“Batik bukan hanya warisan budaya, tapi juga peluang ekonomi. Melalui kerja sama lintas sektor, kami yakin batik Kalimantan bisa menjadi daya tarik yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Balikpapan,” katanya.
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Koperasi, UMKM & Perindustrian Balikpapan, Heruressandy Setya Kusuma. Ia menyebut ada sekitar 87 ribu pelaku usaha kecil di Balikpapan yang membutuhkan dukungan promosi, pendampingan, hingga perlindungan hukum bagi produk mereka.
“UMKM ini jumlahnya besar dan potensinya luar biasa. Tapi mereka harus naik kelas, dan salah satunya dengan mendaftarkan produk ke perlindungan kekayaan intelektual agar lebih bernilai dan tidak mudah ditiru,” jelas Heru.
Apresiasi serupa disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Balikpapan, Ratih Kusuma. Menurutnya, acara seperti The Heritage of Batik Kalimantan memiliki dampak ganda, yakni memperkuat pelestarian budaya sekaligus meningkatkan daya tarik wisata.
“Hotel bukan hanya tempat menginap, tapi juga bisa menjadi etalase budaya. Kehadiran ‘Pojok UMKM’ di area lobi misalnya, membuat wisatawan domestik maupun mancanegara bisa langsung mengenal produk khas Balikpapan,” ungkap Ratih.
Gelaran ini turut melibatkan sejumlah UMKM dan komunitas, antara lain Gallery Oentari Oemah Batik, Iwatik Balikpapan, Bleu by Astried, Griya Godong, Arnesta Batik, hingga Komunitas UMKM Balikpapan Selatan. Kehadiran organisasi perempuan dan asosiasi, seperti IWAPI, Srikandi PLN Balikpapan, Persatuan Wanita Patra Pertamina RU V, serta PIA Ardhya Garini Balikpapan, semakin menambah semarak acara.
Melalui kolaborasi ini, Balikpapan seperti memperlihatkan batik bukan sekadar kain tradisi, melainkan identitas budaya sekaligus penggerak ekonomi kreatif.
“Setiap event yang menampilkan batik Kalimantan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Mereka tidak hanya datang untuk melihat keindahan alam Balikpapan, tetapi juga bisa pulang membawa pengalaman budaya yang otentik,” ujar Ratih. (*)