BALIKPAPAN, Headlinews.id — Ajang “Berlari di Hutan” yang akan digelar di Kebun Raya Balikpapan pada 7 Desember 2025 siap menjadi kegiatan olahraga yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mengajak masyarakat mencintai alam.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momen untuk memasyarakatkan gaya hidup sehat sekaligus memperkenalkan potensi wisata alam di Balikpapan, termasuk flora dan fauna khas kota ini.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menyambut positif pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menilai, kegiatan lari di kawasan hijau seperti hutan kota mampu menghidupkan semangat Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Apapun bentuknya, kegiatan seperti ini merupakan upaya untuk menyehatkan masyarakat dan mendorong gaya hidup aktif di luar ruangan. Selain itu, ini juga menjadi ajang edukasi lingkungan,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (4/11/2025).
Menurut Bagus, olahraga lari di alam terbuka tidak hanya memberi dampak kesehatan fisik, tetapi juga menyegarkan pikiran, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mempererat interaksi sosial antarwarga.
“Kalau dulu istilahnya mengolahragakan masyarakat, sekarang semangat itu dikembalikan agar semua warga aktif bergerak. Aktivitas fisik di alam terbuka juga mampu mengurangi stres, sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan,” tambahnya.
Selain aspek kesehatan, kegiatan “Berlari di Hutan” juga dirancang untuk mendukung sektor ekonomi lokal. Panitia pelaksana menyediakan ruang bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menjajakan produk makanan, minuman, serta kerajinan tangan.
“Harapannya, setiap kegiatan besar seperti ini memberi efek ekonomi bagi warga. Para pelaku UMKM bisa menunjukkan kreativitas dan produk lokal mereka kepada masyarakat luas,” kata Bagus.
Ia menjelaskan, partisipasi UMKM merupakan bagian penting dari kegiatan publik agar manfaatnya dirasakan secara merata.
“Selain berolahraga, masyarakat bisa berwisata keluarga, menikmati kuliner, membeli produk lokal, dan belajar mengenal potensi wisata alam. Ini menciptakan pengalaman lengkap, dari sehat secara fisik hingga bermanfaat bagi perekonomian warga,” ujarnya.
Pihak penyelenggara menyiapkan rute lari yang melintasi jalur hutan dan area kebun raya, dengan panjang lintasan bervariasi untuk peserta dewasa dan anak-anak, sehingga seluruh anggota keluarga dapat ikut serta.
Fasilitas pendukung juga disiapkan, mulai dari pos kesehatan, titik air minum, hingga petugas keamanan yang siap membantu peserta selama lomba berlangsung.
Panitia juga menekankan keselamatan peserta, termasuk pemberian briefing sebelum lomba dimulai, serta petugas khusus di tiap titik rawan agar kegiatan berjalan aman.
Selain itu, kegiatan ini juga dirancang sebagai media edukasi bagi masyarakat, khususnya anak-anak, terkait pentingnya menjaga kelestarian alam.
Peserta akan diajak untuk memahami keberadaan berbagai tanaman endemik dan satwa liar di Kebun Raya Balikpapan, sekaligus mengenalkan cara-cara menjaga lingkungan dari polusi, sampah plastik, dan kerusakan hutan.
Pemerintah Kota Balikpapan mendukung penuh kegiatan olahraga berbasis wisata alam. Event seperti “Berlari di Hutan” diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kawasan hijau sekaligus mempromosikan potensi wisata alam kota.
“Setiap warga yang ikut serta tidak hanya menyehatkan diri, tetapi juga ikut melestarikan alam sekitar. Ini merupakan bentuk sinergi antara olahraga, lingkungan, dan ekonomi kreatif,” pungkas Bagus.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Balikpapan semakin menunjukkan diri sebagai kota yang menyeimbangkan pembangunan, kesehatan masyarakat, dan pelestarian lingkungan, sekaligus menghadirkan hiburan edukatif yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Event ini juga diharapkan menjadi agenda tahunan, mendorong partisipasi warga lebih luas, dan menginspirasi komunitas lokal untuk mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang. (**)










