TARAKAN, Headlinews.id – Edukasi pangan aman sejak dini menjadi salah satu hal yang disampaikan Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., saat menghadiri Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pembudayaan Keamanan Pangan yang digelar Balai POM Tarakan, Rabu (26/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula KPKNL Tarakan tersebut menghadirkan perwakilan sekolah, perangkat daerah, serta jajaran Balai POM Tarakan yang selama ini melakukan pendampingan terhadap institusi pendidikan dalam menerapkan budaya konsumsi pangan aman.
Melalui forum ini, pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan meninjau sejauh mana penerapan keamanan pangan dilakukan di lingkungan sekolah.
Wali Kota Tarakan menyampaikan kualitas pangan memiliki kaitan langsung dengan derajat kesehatan masyarakat, sehingga pemahaman mengenai keamanan pangan perlu ditanamkan sejak usia dini.
Menurutnya, sekolah merupakan tempat yang paling efektif untuk memperkenalkan pola konsumsi yang benar karena peserta didik berada di lingkungan yang terarah dan mudah dipantau.
“Sekolah memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan. Apa yang dipraktikkan di sekolah akan diikuti anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Jika dari awal mereka sudah terbiasa memilih makanan yang aman, maka itu akan menjadi kebiasaan positif bagi mereka hingga dewasa,” ujarnya.
Ia menambahkan perkembangan perdagangan saat ini membuat jenis pangan kemasan semakin beragam, termasuk produk dari luar daerah maupun impor. Kondisi ini menuntut masyarakat, termasuk siswa dan orang tua, untuk lebih cermat memastikan mutu dan keamanan produk pangan yang dikonsumsi.
“Langkah paling dasar adalah memastikan informasi pada kemasan. Apakah kemasannya baik, keterangannya jelas, nomor izin edarnya benar, dan masa berlakunya masih sesuai. Pemeriksaan sederhana seperti itu sangat membantu mencegah risiko kesehatan,” terangnya.
Kegiatan dihadiri juga Sekretaris Daerah, para Asisten, Kepala Balai POM Tarakan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, serta para kepala sekolah yang mengikuti program Pembudayaan Keamanan Pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota turut mengapresiasi tujuh sekolah yang menjadi peserta program dan dinilai melaksanakan budaya keamanan pangan secara konsisten, yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 4, SDN Utama 1, SDN 03, SDN 17, dan SDN 41 Tarakan.
Ia menyebut penerapan edukasi, pelatihan guru, hingga pembiasaan pemeriksaan mandiri dalam kegiatan sehari-hari menunjukkan bahwa sekolah mampu menjadi contoh bagi lingkungan sekitar.
“Upaya yang dilakukan sekolah-sekolah ini patut diapresiasi. Mereka tidak hanya menerima materi, tapi juga mempraktikkannya dalam aktivitas rutin. Itu menunjukkan keseriusan dalam menjaga kesehatan peserta didik,” kata Khairul.
Ia menilai kegiatan monev memiliki peran penting untuk memastikan pelaksanaan program tetap berada pada jalur yang diharapkan. Melalui pemantauan dan evaluasi, seluruh pihak dapat mengetahui perkembangan, kendala, serta aspek yang perlu diperbaiki agar pelaksanaan berikutnya lebih optimal.
“Monev ini memberikan gambaran menyeluruh. Apa yang sudah berjalan baik dapat dipertahankan, dan apa yang masih kurang bisa segera dibenahi. Hasilnya akan menjadi dasar untuk penguatan program di masa mendatang,” jelasnya. (*)











