TARAKAN, Headlinews.id – Puluhan warga Tarakan bersama Wakil Wali Kota Ibnu Saud Is terlibat dalam aksi bersih-bersih di titik-titik rawan genangan. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pemerintah kota untuk menekan risiko banjir sekaligus menghidupkan kembali budaya gotong royong di masyarakat.
Kegiatan Safari Gotong Royong yang digelar di beberapa lokasi strategis di Kota Tarakan, Minggu (256/10/2025), berlangsung sejak pagi. Warga tampak antusias membersihkan saluran drainase, menyingkirkan sampah, dan merapikan lingkungan di kawasan yang selama ini sering mengalami genangan saat hujan deras.
Wakil Wali Kota Tarakan, Ibnu Saud Is, menegaskan kegiatan ini tidak hanya hanya membersihkan saluran air, tetapi juga membangun kesadaran kolektif warga terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Ia menyebut, banyak genangan terjadi akibat sampah yang dibuang sembarangan dan kebiasaan yang perlu diubah.
“Banjir bukan selalu karena masalah besar, tapi karena ada hambatan di saluran. Banyak sampah dan material lain yang menumpuk, sehingga air tidak bisa mengalir lancar. Kalau masyarakat sadar dan tidak membuang sampah sembarangan, kita bisa mencegah genangan lebih efektif,” ujar Ibnu Saud.
Dalam peninjauan, Wakil Wali Kota juga menyoroti kondisi saluran air yang sering terhambat benda asing seperti botol pecah, besi, dan material lainnya. Menurutnya, gotong royong adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah ini, sekaligus menumbuhkan kesadaran warga bahwa keberhasilan penanganan banjir adalah tanggung jawab bersama.
“Kita ingin membangun kembali tradisi Kota Moroeng. Semua harus memiliki awareness bahwa banjir itu dampaknya terasa untuk semua, bukan hanya di satu tempat. Kalau air menggenang, anak-anak tidak bisa sekolah, atau terjadi kecelakaan, itu urusan kita semua,” jelasnya.
Ibnu Saud menambahkan, kehadiran para tokoh, pejabat, dan elit masyarakat dalam kegiatan gotong royong ini menjadi contoh dan teladan bagi warga lain. Kehadiran mereka di lapangan mendorong partisipasi masyarakat untuk aktif terlibat dalam menjaga lingkungan.
“Kalau pemimpin dan tokoh masyarakat ikut turun, warga akan mencontoh. Ini bukan hanya di satu titik, tapi ada sepuluh lokasi yang dilakukan serentak. Jika kegiatan ini dilakukan rutin, setiap bulan di berbagai titik, dalam satu tahun kita bisa menata ratusan lokasi rawan genangan,” tegas Wakil Wali Kota.
Selain membersihkan saluran, warga dan petugas juga melakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan aliran air lancar menuju laut, mengatasi fenomena bottleneck atau penyempitan aliran yang sering menjadi penyebab banjir.
“Kegiatan ini tidak berat jika dilakukan bersama. Gotong royong membuat kita saling terlibat dan peduli, sehingga hasilnya nyata. Ini sekaligus menjadi bentuk cinta kita terhadap kota ini dan masa depan anak-anak kita,” tutup Ibnu Saud. (saf)










