SAMARINDA, Headlinews.id — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggandeng berbagai perusahaan untuk mendukung pengembangan desa wisata, penguatan ekonomi kreatif, serta promosi destinasi.
Strategi ini dilakukan agar program prioritas Jospol tetap berjalan meski terjadi tekanan signifikan pada APBD 2026.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menjelaskan, setiap kabupaten dan kota dipasangkan dengan perusahaan pengampu yang bertugas membina desa wisata, memperkuat ekonomi kreatif, dan membantu promosi destinasi.
Pendekatan ini dilakukan melalui nota kesepahaman atau MoU lintas aktor yang melibatkan pemerintah daerah, perusahaan, dan komunitas lokal.
“Kerja sama dengan perusahaan memastikan setiap desa wisata memiliki pendampingan profesional. Fokus tidak hanya pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan masyarakat, promosi, dan pengembangan ekonomi kreatif. Ini strategi agar desa wisata terus berkembang dan program Jospol tetap berjalan,” ujar Ririn, Sabtu (15/11/2025).
Beberapa perusahaan yang ditunjuk sebagai mitra pengampu antara lain Bank Indonesia untuk Samarinda, PLN Nusantara untuk Balikpapan, Bank Indonesia Balikpapan untuk Penajam Paser Utara, PT Kideco untuk Paser, PT Indominco untuk Kutai Kartanegara, PT Bayan Group untuk Kutai Barat, Bank Kaltimtara untuk Mahakam Ulu, PT Indexim untuk Kutai Timur, Pupuk Kaltim untuk Bontang, serta Berau Coal untuk Kabupaten Berau.
Ririn menambahkan, daftar perusahaan mitra ini bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lapangan maupun kesepakatan dengan pemerintah daerah.
Kerja sama ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan kapasitas masyarakat, pelatihan ekonomi kreatif, penyediaan sarana promosi, hingga pengembangan jaringan pemasaran untuk destinasi Kaltim.
“Kolaborasi dengan dunia usaha menjadi pondasi agar program desa wisata tetap bergerak maju. Sinergi ini memungkinkan desa-desa kecil mendapatkan dukungan profesional, memperkuat ekonomi lokal, dan mendorong pertumbuhan pariwisata di Kaltim,” tambah Ririn.
Selain itu, Ririn menjelaskan pihaknya terus memantau progres desa wisata yang telah masuk program. Setiap kabupaten dan kota memiliki target untuk meningkatkan kategori desa wisata dari berkembang menjadi maju, dengan bantuan pendamping dari perusahaan pengampu.
Hal ini juga menjadi bagian dari strategi untuk meningkatkan kualitas layanan pariwisata, mendorong inovasi lokal, serta memperkuat citra Kaltim sebagai destinasi wisata unggulan.
“Program ini diharapkan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat. Dengan dukungan perusahaan, desa-desa wisata dapat membuka peluang usaha baru, memperluas jaringan pemasaran, dan meningkatkan kesejahteraan warga. Semua pihak harus bersinergi agar program ini berhasil,” tegasnya. (*)










