SAMARINDA, Headlinews.id – Program GratisPol Pendidikan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan lebih dari 20 ribu mahasiswa baru menerima bantuan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), sebagai bagian dari upaya strategis meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi dan kualitas sumber daya manusia di provinsi ini.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Biro Kesra) Setda Provinsi Kaltim, Dasmiah menyebut hingga saat ini sekitar 15 ribu mahasiswa telah menerima transfer dana Gratispol UKT ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) masing-masing.
Hingga total peserta yang akan menerima manfaat program ini nantinya diperkirakan mencapai 32 ribu mahasiswa
“Masih ada sekitar 4 ribu mahasiswa lainnya lagi akan menyusul,” ujarnya, ditemui Rabu (26/11/2025).
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan mitigasi sejak awal agar pencairan dapat berjalan tepat waktu, terutama pada minggu pertama dan kedua November, sesuai jadwal yang direncanakan.
“Proses pencairan berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Tidak ada keterlambatan, kalau ada pihak kampus yang mengatakan terlambat itu biasanya karena ketidakhadiran mereka dalam rapat koordinasi. Jadi sebenarnya tepat waktu dan bukan karena kendala administratif,” jelas Dasmiah.
Menurut Dasmiah, validasi data menjadi fokus utama program ini. Dengan dukungan penuh pemerintah provinsi, proses administrasi yang tertata dan mekanisme validasi data yang ketat, program ini diharapkan dapat berjalan lancar dan berkelanjutan, memberikan manfaat nyata bagi ribuan mahasiswa di seluruh Kaltim.
“Kami memastikan data mahasiswa lengkap dan valid, baik dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta, dengan dukungan data dari Dukcapil dan dinas pendidikan setempat. Hal ini untuk memastikan setiap mahasiswa yang berhak dapat menerima bantuan secara tepat sasaran,” jelasnya.
Ia menegaskan pula jalannya program gratispol ini bersifat transparan. Terlebih lagi, Program GratisPol Pendidikan menjadi tonggak penting dalam upaya pemerataan pendidikan tinggi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Kalimantan Timur.
“Kami ingin masyarakat yakin bantuan ini nyata dan bukan hoaks. Semua transfer sudah dilakukan, dan tidak ada pemotongan terkait TKD (Transfer Keuangan Daerah). Pak Gubernur telah memastikan bahwa TKD tidak mempengaruhi program GratisPol,” kata Dasmiah.
Program GratisPol Pendidikan Kaltim, kata Dasmiah, tidak sekadar memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan pemerataan akses pendidikan.
“Program ini merupakan upaya strategis pemerintah provinsi untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan, mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang dapat menempuh pendidikan tinggi, angka harapan lama sekolah dan kualitas SDM di Kaltim akan semakin meningkat,” ujarnya.
Lebih jauh, Dasmiah menekankan pentingnya koordinasi antara Biro Kesra, perguruan tinggi, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim.
Setiap proses administrasi, mulai dari pendaftaran hingga pencairan dana, terus dipantau agar tidak terjadi tumpang tindih data maupun keterlambatan yang dapat merugikan mahasiswa.
“Kami juga mempersiapkan sistem pemantauan agar setiap mahasiswa yang belum terdaftar, misalnya karena pindah kampus atau baru diterima, dapat segera diverifikasi dan didaftarkan. Tujuannya agar semua mahasiswa yang berhak tetap memperoleh bantuan,” ungkapnya.
Selain itu, Dasmiah menekankan manfaat jangka panjang program ini. Dengan bantuan dana yang tepat sasaran, mahasiswa dapat lebih fokus menyelesaikan studi tanpa terbebani masalah biaya kuliah.
“Ketika mahasiswa tidak lagi khawatir soal biaya, mereka dapat berinvestasi dalam pendidikan dan meningkatkan kompetensi akademik. Ini sejalan dengan visi pemerintah provinsi menjadikan Kaltim sebagai daerah dengan SDM unggul dan siap menghadapi tantangan masa depan,” katanya. (adv/Kominfo Kaltim)










