KUDUS, Headlinews.id – Pertarungan sengit mewarnai debut dua atlet karate asal Kalimantan Utara di PON Bela Diri 2024, Kamis (23/10/2025), di Gor Kaliputu Djarum, Kudus, Jawa Tengah.
Meski menghadapi lawan-lawan berpengalaman dari Riau dan Sumatera Barat, kedua atlet tetap menunjukkan semangat juang tinggi, menandai langkah awal mereka di ajang nasional yang bergengsi ini.
Pada kelas Kumite 60 kilogram putra, Muhammad Rahmadi Raihansyah harus mengakui keunggulan atlet Riau, Rafif Alfisyahri, dengan skor tipis 1–0. Sementara di nomor Kata perorangan putra, M. Fathy kalah dari karateka asal Sumatera Barat, Jeprisal, setelah melalui pertandingan yang ketat.
Pelatih tim karate Kaltara, Shafridha, menyatakan hasil ini menjadi pembelajaran berharga bagi atlet muda yang baru pertama kali tampil di PON Bela Diri.
“Hari ini kami memang hanya turun di dua nomor, tapi pengalaman ini penting untuk mereka. Setiap pertandingan memberi pelajaran, terutama soal menghadapi lawan yang belum pernah ditemui sebelumnya,” kata Shafridha usai laga.
Menurut Shafridha, Raihansyah sempat tampil hati-hati di awal pertandingan karena belum mengenal gaya bertanding lawannya. Situasi ini membuat peluang mencetak poin menjadi terbatas.
“Di awal, dia masih menyesuaikan diri dengan ritme lawan. Benturan tadi sebenarnya bisa menghasilkan poin bagi kedua belah pihak, tapi wasit memutuskan untuk memberi poin kepada lawan. Ini pengalaman yang akan sangat berguna di pertandingan berikutnya,” jelasnya.
Meski kalah di awal, peluang bagi atlet Kaltara belum sepenuhnya tertutup. Shafridha menjelaskan, sistem pertandingan karate memberikan kesempatan repechage bagi atlet yang kalah dari calon finalis untuk memperebutkan medali perunggu.
“Kalau lawan Raihansyah bisa masuk final, dia masih berpeluang untuk juara tiga melalui repechage. Jadi kami tetap optimistis,” ujar Shafridha.
Pelatih Kaltara ini juga menaruh harapan besar pada Noval, atlet andalan yang akan tampil di nomor berbeda pada sesi berikutnya.
“Noval sudah berpengalaman dan punya jangkauan teknik yang bagus. Jika tampil maksimal, kami yakin dia bisa melaju ke semifinal dan memberi hasil terbaik bagi Kaltara,” tambahnya.
Shafridha menekankan, sistem juara di karate berbeda dengan beberapa cabang lain.
“Di sini, juara tiga ditentukan lewat pertandingan tambahan antar-atlet yang dikalahkan finalis. Pemenangnya yang akan mendapatkan medali perunggu,” pungkasnya. (*)
Sumber : KONI Kaltara










