LARANTUKA — Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dikenal dengan pantai-pantai cantik yang masih alami. Salah satu permata tersembunyinya adalah Pantai Pasir Putih Watotena, yang terletak di Desa Nelerereng, Kecamatan Ile Boleng, di Pulau Adonara bagian timur.
Pantai ini menghadirkan panorama laut biru jernih, pasir putih lembut, dan formasi batuan besar yang berdiri gagah di kejauhan. Keunikan Watotena tidak berhenti di situ — dari bibir pantainya, pengunjung bisa menyaksikan megahnya dua gunung sekaligus: Gunung Ile Boleng di Pulau Adonara dan Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata yang terlihat dari seberang.
Kedua gunung api ini menambah keindahan dramatis lanskap. Dalam cuaca cerah, laut biru, pasir putih, dan siluet dua gunung itu menciptakan pemandangan bagaikan lukisan alam — tenang, agung, dan sangat memikat.
“Kalau sore hari, biasanya ramai anak-anak dan warga datang hanya untuk lihat matahari tenggelam. Tidak perlu ramai-ramai, cukup duduk diam saja sudah tenang,” kata Yuni, warga Desa Nelerereng.

🚤 Dari Larantuka Menuju Watotena
Perjalanan menuju Watotena dimulai dari Pelabuhan Larantuka, pusat aktivitas Flores Timur. Dari sini, pengunjung menyeberang ke Pelabuhan Waiwerang di Pulau Adonara menggunakan kapal kayu selama sekitar 2 jam atau kapal cepat 30 menit.
Sepanjang perjalanan laut ini, mata disuguhi keindahan pesisir Pulau Adonara, termasuk Desa Terong dan Lamahala, dua desa dengan lanskap pesisir yang memukau.
Setibanya di Waiwerang, perjalanan dilanjutkan 20–30 menit menuju Desa Nelerereng menggunakan kendaraan darat. Jalanan desa masih tradisional, dan mobil bak terbuka atau pickup sering menjadi pilihan transportasi warga — menyajikan sensasi tersendiri bagi pengunjung.
🎶 Pantai yang Menginspirasi Lagu
Pantai Watotena tidak hanya mengundang kagum, tapi juga menginspirasi. Grup musik lokal Fajar Band menciptakan lagu berjudul “Watotena” atau “Piknik Watotena”, yang menggambarkan semangat anak muda berlibur bersama ke pantai.
Lirik lagunya ceria, menggambarkan suasana Minggu pagi, berpakaian santai, dan mengajak teman-teman berkumpul di pantai:
“Hei kawan-kawan jang diam saja, yo iko piknik di Watotena…”
Lagu ini menjadi semacam pengingat kampung halaman, terutama bagi warga Adonara yang merantau jauh. Watotena bukan sekadar tempat, tapi juga kenangan kolektif.

📌 Tips Bagi Pengunjung
🕘 Waktu terbaik berkunjung: pagi hingga sore menjelang sunset, dengan membayar Rp10. 000 untuk kendaraan roda dua dan Rp20.000 untuk kendaraan roda empat.
🍱 Bawa bekal sendiri karena fasilitas warung masih terbatas.
📶 Sinyal seluler bisa lemah di beberapa titik.
🧴 Gunakan tabir surya dan pelindung kepala — area pantai cukup terbuka.
♻️ Jaga kebersihan! Jangan tinggalkan sampah apa pun.
📸 Tentang Foto
Foto dalam artikel ini diambil langsung oleh penulis pada 2018, menampilkan sisi timur Pantai Watotena dengan latar batu karang besar dan laut tenang.
🌊 Lebih dari Sekadar Wisata
Pantai Watotena adalah simbol ketenangan dan kedekatan dengan alam. Meski belum tersentuh pembangunan besar, justru di situlah letak pesonanya. Di tengah bentang laut luas, angin sepoi, dan siluet dua gunung agung yang menjulang dari kejauhan — Watotena hadir sebagai tempat yang tak hanya indah, tapi juga menyentuh jiwa.
saf – Headlinews.id