TANJUNG SELOR, Headlinews.id – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkolaborasi dengan Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara menyelenggarakan bedah buku berjudul Kedatangan Islam di Bumi Bulutengon (Bulungan).
Acara yang berlangsung di Gedung Layanan Perpustakaan Provinsi Kaltara pada Rabu (30/10/2024) ini mengundang berbagai pihak, termasuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPPK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), DPRD Kaltara, Anggota Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara, serta perwakilan siswa-siswi SMA di Tanjung Selor.
Anggota DPR RI Komisi KPPK, Siti Ma’rifah, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini yang membahas secara mendalam sejarah Kesultanan Bulungan di Kaltara. Menurutnya, kegiatan ini dapat memperkuat pemahaman generasi muda tentang sejarah dan budaya lokal, khususnya di Bulungan.
“Jika dikaitkan dengan peringatan Hari Santri dan Sumpah Pemuda, kegiatan ini sangat tepat untuk menumbuhkan semangat kaum muda. Ternyata, Kesultanan Bulungan dulu telah menjalin hubungan yang baik hingga ke Filipina dan Malaysia,” ujar Siti Ma’rifah.
Dalam kesempatan tersebut, Siti Ma’rifah juga mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara agar berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyelenggarakan festival budaya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda terhadap sejarah Kaltara.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi bagian dari muatan lokal dalam pendidikan, memperkenalkan wisata budaya dengan pendekatan yang lebih menarik bagi generasi muda,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala DPK Kaltara, Ilham Zein, menegaskan bahwa bedah buku ini merupakan salah satu tugas utama DPK dalam mendukung pengembangan literasi.
“Kami bercita-cita agar Gedung Layanan Perpustakaan ini menjadi pusat literasi. Dengan begitu, setiap kegiatan literasi di Kaltara dapat kami dukung sepenuhnya,” ungkap Ilham.
Menurutnya, literasi mencakup banyak hal, tidak hanya sekadar membaca atau menulis. Oleh karena itu, dukungan yang kuat diperlukan untuk meningkatkan layanan perpustakaan.
“Literasi memiliki cakupan luas. Dengan adanya literasi center, kami harap semua kegiatan dan sumber literasi dapat terakomodasi dengan baik,” tambahnya (*)