TANJUNG SELOR, Headlinews.id— Festival Sungai Kayan 2025 resmi digelar mulai 6 hingga 8 Oktober, menampilkan 130 perahu hias tradisional dan melibatkan sekitar 3.550 pendayung dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bulungan. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian perayaan Hari Jadi Bulungan dan Kota Tanjung Selor.
Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan festival ini lebih dari sekadar hiburan, melainkan juga upaya melestarikan tradisi perahu dayung yang telah diwariskan oleh leluhur masyarakat setempat.
“Festival ini menjadi cara kita menjaga budaya agar tetap hidup. Setiap perahu, setiap dayung yang meluncur di Sungai Kayan adalah simbol identitas dan sejarah masyarakat Bulungan,” ujar Bupati.
Syarwani menambahkan, pertumbuhan jumlah peserta dari tahun ke tahun menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap festival budaya ini. Selain aspek kebudayaan, festival juga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM yang berjualan di sepanjang lokasi kegiatan.
“Kegiatan ini bukan hanya soal budaya, tapi juga peluang ekonomi. UMKM lokal bisa mendapat kesempatan memperkenalkan produk mereka kepada ribuan pengunjung yang datang,” jelas Bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati menekankan pentingnya pengembangan festival ke level nasional. Pemerintah Kabupaten Bulungan berencana memperbaiki promosi dan pengemasan kegiatan agar Festival
Sungai Kayan bisa menjadi kalender resmi Kementerian Pariwisata, sekaligus menjadi daya tarik wisata air di Kalimantan Utara.
“Ke depan, kita ingin festival ini bukan hanya dikenal di Bulungan, tapi juga menjadi ikon wisata yang menarik perhatian regional maupun nasional. Ini juga menjadi sarana memperkuat identitas budaya dan kebanggaan masyarakat,” ujar Syarwani.
Festival kali ini menampilkan berbagai kategori lomba perahu hias, termasuk kategori kreativitas dekorasi, jumlah pendayung, dan kecepatan perahu. Setiap kecamatan menurunkan beberapa unit perahu, sehingga kompetisi berlangsung meriah dan penuh semangat sportivitas.
Selain itu, kegiatan ini dilengkapi dengan pertunjukan budaya, bazar UMKM, dan edukasi konservasi sungai bagi generasi muda. Pemerintah daerah berharap kombinasi antara hiburan, pendidikan, dan ekonomi kreatif dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Festival Sungai Kayan adalah wadah belajar sekaligus hiburan. Anak-anak muda bisa melihat dan mempelajari sejarah perahu dayung, sekaligus mengenal peluang usaha dari kegiatan ini,” pungkas Bupati. (*)