BALIKPAPAN,Headlinews.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan memilih Kampung Bungas sebagai proyek percontohan penanganan sampah plastik dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana menuturkan Kampung Bungas dipilih karena komitmennya yang kuat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menjalankan praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
“Keberhasilan Kampung Bungas dalam mengelola sampah plastik ini menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, untuk menangani persoalan sampah plastik,” katanya.
Program aksi bersih sampah plastik diKampung Bungas di Kelurahan Gunung Sari Ilir, Kecamatan Balikpapan Tengah, sebagai pilot project, pada Rabu (4/6/2025). Sekaligus telah menunjukkan keberhasilan dalam mengelola sampah plastik melalui berbagai inovasi.
Dalam kegiatan tersebut, peserta secara gotong royong membersihkan area permukiman, selokan, dan lahan terbuka dari sampah plastik.
“Warga juga didorong untuk memilah dan mengelola sampah rumah tangga secara mandiri melalui bank sampah yang telah ada,” tandasnya.
Menurutnya, aksi bersih ini sejalan dengan tema global Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, yaitu hentikan polusi plastik (Ending Plastic Pollution).
Ia pun menilai, tema tersebut menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menghentikan aliran sampah plastik ke lingkungan, baik di darat maupun di laut.
“Kegiatan ini melibatkan lebih dari 300 peserta dari berbagai unsur. Termasuk aparatur pemerintah, komunitas lingkungan, bank sampah, serta warga yang berada di kawasan Kampung Bungas,” ungkapnya.
Sudirman mengungkapkan, Kampung Bungas awalnya hanya terdiri dari dua RT dengan nama Kampung Hijau.
Namun seiring perjalanan waktu, program pemberdayaan yang berbasis lingkungan dan ekonomi terus berkembang. Hingga akhirnya kawasan tersebut berkembang menjadi lima RT, yakni RT 64, 65, 66, 68, dan 69.
Dengan inovasi yang diusung warga di antaranya berupa pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya buah, bunga, dan sayur.
“Konsep Kampung Bungas ini merupakan penggabungan antara pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi keluarga berbasis komunitas,” ujarnya.
Selanjutnya, keberhasilan Kampung Bungas dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya, untuk mengambil peran aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan.
DLH juga menyiapkan skema pendampingan bagi RT lain yang ingin meniru model Kampung Bungas. Skema ini termasuk pelatihan daur ulang, edukasi pengurangan plastik, serta pemetaan potensi lingkungan lokal.
Sudirman menyebut tantangan penanganan sampah plastik masih besar, terutama dari sisi perubahan perilaku masyarakat dan keterbatasan fasilitas pengolahan.
Namun dengan dukungan dari berbagai pihak, ia optimistis target pengurangan sampah plastik secara bertahap dapat tercapai.
“Kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah, warga, dan komunitas harus bersinergi agar Balikpapan bisa menjadi kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” kata Sudirman.
Sudirman juga berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola sampah plastik dengan baik.
“Kami berharap, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, warga, dan komunitas, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Balikpapan,” pungkasnya. (*)