BALIKPAPAN, Headlinews.id – Peringatan Hari Batik Nasional di Kota Balikpapan tahun ini berlangsung semarak. Pemerintah Kota melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menyelenggarakan ekshibisi UMKM bertajuk Balikpapan Bangga Berbatik Harmoni Nusantara, Kamis (2/10/2025).
Pameran ini menampilkan karya batik dari berbagai daerah, koleksi rancangan busana, serta produk unggulan UMKM lokal yang mengangkat identitas khas Balikpapan. Gelaran tersebut diharapkan menjadi ruang promosi sekaligus ajang memperluas jejaring usaha bagi para pelaku ekonomi kreatif.
Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, menyebutkan bahwa peringatan Hari Batik Nasional tidak boleh dipandang sekadar seremoni tahunan. Menurutnya, batik memiliki makna penting sebagai warisan budaya bangsa sekaligus sumber potensi ekonomi masyarakat.
“Batik harus terus diberi ruang untuk berkembang. Nilainya akan semakin tinggi jika dikreasikan melalui desain yang modern, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ungkap Ratih.
Ia menambahkan, rangkaian ekshibisi akan berlangsung hingga 40 hari mendatang dan akan bersinergi dengan sejumlah agenda besar di Balikpapan. Agenda tersebut antara lain Balikpapan Fest, Investment Tourism, Kalimantan Bike Week, serta Pemilihan Duta Wisata Nasional pada November 2025.
“Balikpapan akan kedatangan para duta wisata dari seluruh provinsi. Mereka akan memperagakan batik yang memadukan kearifan lokal masing-masing daerah, termasuk batik Kalimantan Timur,” jelasnya.
Tema Balikpapan Bangga Berbatik Harmoni Nusantara diangkat untuk menunjukkan batik tidak hanya berasal dari Jawa, melainkan tumbuh dari banyak daerah, mulai pesisir hingga pedalaman. Dukungan perwakilan Kesultanan dalam kegiatan ini juga memperkuat simbol batik merupakan identitas yang menyatukan keberagaman budaya di Indonesia.
Selain menampilkan peragaan busana, ekshibisi juga menghadirkan produk kriya, kerajinan, dan turunannya. Para pengrajin, desainer muda, serta UMKM lokal berkesempatan menunjukkan karya mereka di hadapan masyarakat luas.
Ratih berharap, penyelenggaraan ekshibisi tidak hanya menghidupkan kecintaan terhadap batik, tetapi juga memperkuat posisi Balikpapan sebagai kota yang terbuka bagi kreativitas dan peluang ekonomi baru.
“Balikpapan ingin dikenal bukan hanya sebagai kota energi, tetapi juga kota budaya dan pariwisata,” tuturnya.
Masyarakat yang hadir tampak antusias menyaksikan koleksi batik Kalimantan Timur dengan motif flora dan fauna khas hutan tropis. Sejumlah pengunjung juga mencoba busana batik modern dengan sentuhan kontemporer, yang memperlihatkan batik mampu beradaptasi dengan tren tanpa kehilangan akar tradisinya.
Pembukaan kegiatan berlangsung meriah, ditandai dengan parade busana batik, lantunan musik tradisional, serta pameran produk UMKM.
“Kami yakin dengan kegiatan seperti ini, masyarakat semakin bangga memakai batik, karena dari kain inilah lahir jati diri bangsa sekaligus peluang ekonomi bagi UMKM lokal,” kata Ratih. (*)