BALIKPAPAN, Headlinews.id – Pemerintah Kota Balikpapan terus mempercepat pembangunan sekolah baru untuk mengatasi keterbatasan daya tampung di sekolah negeri. Tahun 2025, satu SD baru ditargetkan berdiri di kawasan timur kota, menyusul selesainya pembangunan tiga SMP baru, yakni SMP Negeri 26, 27, dan 28.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang pemerintah kota untuk memastikan setiap anak memiliki akses pendidikan yang layak, sekaligus meringankan beban orang tua yang sebelumnya menghadapi persaingan ketat masuk sekolah negeri.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus, menegaskan pendidikan tetap menjadi salah satu prioritas utama dari sembilan program kerja strategis pemerintah kota, bersanding dengan transformasi digital, kesehatan, penanganan banjir, dan pelayanan publik.
“Pendidikan adalah fondasi penting pembangunan kota. Kita tidak bisa mengabaikan masalah daya tampung sekolah negeri yang selama ini masih menjadi persoalan,” ujarnya pada Jumat (3/10/2025).
Menurut Bagus, hampir separuh lulusan SD di Balikpapan tidak tertampung di SMP negeri, begitu pula lulusan SMP yang kesulitan masuk SMA atau SMK negeri. Kondisi ini mendorong pemerintah kota untuk membangun tiga hingga empat unit sekolah baru setiap tahun, khususnya pada jenjang SD dan SMP yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
“Tahun ini, kita fokus menuntaskan satu SD di kawasan timur. Sementara pembangunan SMP baru sudah selesai dengan berdirinya SMP Negeri 26, 27, dan 28. Untuk 2026, fokus kita beralih ke SMA di kawasan Islamic Center dan SMK di Balai Bapan Barat,” jelas Bagus.
Ia menambahkan, keberadaan sekolah baru ini diharapkan mampu mengurangi tekanan di sekolah negeri yang sudah ada sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.
Selain pembangunan sekolah negeri, pemerintah kota juga memberi perhatian pada sekolah swasta. Program bantuan pembayaran SPP untuk 13 SMP swasta telah berjalan, sehingga meringankan beban orang tua. Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kompetensi guru di sekolah swasta agar standar pendidikan dapat merata di seluruh kota.
“Meski ada dinamika dalam penerimaan pendapatan daerah, sektor prioritas seperti pendidikan, kesehatan, dan penanganan banjir tetap menjadi fokus utama. Kita tidak akan mengurangi alokasi untuk hal-hal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” tegas Bagus.
Bagus menambahkan, strategi ini tidak hanya soal jumlah sekolah, tetapi juga kualitas pendidikan. Penambahan fasilitas, peningkatan mutu guru, dan dukungan terhadap sekolah swasta diharapkan menciptakan pemerataan akses pendidikan yang lebih merata.
“Setiap anak Balikpapan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan berkembang, tanpa terkendala ruang belajar atau fasilitas,” ujarnya. (oc)